Minggu, 06 November 2016

BUDAYA ORGANISASI PERUSAHAAN GOOGLE


Budaya Organisasi Google

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang, Soerjanto Poespowardojo (1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.



Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berprilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang .
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang, Muhammad Baitul Alim (psikologi zone.com).
Budaya organisasi merupakan sesuatu yang biasa diterapkan pada organisasi perusahaan, sebagai suatu bukti yang jelas ada perusahaan membuat papan nama dengan tulisan yang menunjukkan budaya organisasi mereka di tempat-tempat yang menarik perhatian.
Budaya organisasi dapat juga membentuk budaya kerja yang memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga prilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Menurut Furnham dan Gunter (1993), budaya merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.
Peranan pemimpin dalam budaya organisasi sangat esensial, para pemimpin mempunyai potensi yang paling besar dalam menanamkan dan memperkuat aspek-aspek budaya organisasi baik melalui perkataan maupun prilakunya, sehingga budaya organisasi akan terbentuk. Ada yang berpendapat lebih ekstrim, bahwa budaya organisasi bersumber dari kepemimpinan dan pemimpin, karena pemimpinlah yang pada dasarnya memiliki otoritas. Otoritas bisa dalam bentuk persetujuan, ketidaksetujuan, ataupun penghargaan atas prilaku anggota organisasi, sehingga akhirnya melembaga dan terbentuk menjadi budaya organisasi.
      Budaya organisasi perusahaan memainkan peranan penting dalam keberhasilan. Budaya perusahaan itu membantu menarik bakat terbaik yang ada di industri. Kasus ini membahas budaya organisasi di Google Inc. Google adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang berhasil mencampurkan inovasi teknologi dengan budaya organisasi yang kuat.
      Kasus ini memberikan wawasan ke dalam lingkungan kerja, dan proses perekrutan di Google. Kasus ini juga memberikan informasi tentang bagaimana Google dibantu perkembangan inovasi di antara karyawan. Kasus berakhir dengan kritik tentang budaya organisasi Google.
Isu :
1.      Peran budaya organisasi dalam menarik bakat yang terbaik di industry
2.      Peran yang dimainkan oleh rekrutmen dalam keberhasilan suatu organisasi
3.      Bagaimana budaya organisasi dapat menjadi sumber keuntungan kompetitif
“Kami mencoba memberikan sebuah komitmen dimana orang-orang akan menjadi bahagia. Saya berpikir hal itu akan lebih baik menggunakan uang daripada, mengatakan, 100 juta dollar kampanye pemasaran atau terlalu menaikkan gaji” Sergey Brin, Pendiri Google, Maret 2003.
Dikutip dari google.com, google menyatakan bahwa :
“Orang-orang di balik layarlah yang membuat Google menjadi perusahaan seperti saat ini. Kami memperkerjakan orang-orang yang cerdas dan tekun, dan kami lebih mengutamakan kemampuan di atas pengalaman. Meskipun Karyawan Google berbagi tujuan dan visi yang sama untuk perusahaan, kami menerima semua orang dari latar belakang yang berbeda dan dengan keragaman bahasa, yang mencerminkan pengguna global yang kami layani. Di luar pekerjaan, Karyawan Google melakukan bermacam hobi, mulai dari bersepeda hingga beternak lebah, mulai dari bermain frisbee hingga berdansa foxtrot. 
Kami berusaha mempertahankan budaya terbuka yang sering kali dikaitkan dengan perusahaan rintisan, yang mana setiap orang merupakan kontributor aktif dan merasa nyaman untuk berbagi ide serta opini. Dalam pertemuan wajib mingguan kami (“TGIF”)—tidak termasuk yang lewat email atau di kafe—para Karyawan Google mengajukan pertanyaan langsung kepada Larry, Sergey, serta eksekutif lainnya mengenai masalah perusahaan, berapa pun banyaknya. Kantor dan kafe kami dirancang untuk mendorong interaksi antara Karyawan Google di dalam tim dan antartim lainnya, serta untuk menghidupkan percakapan tentang pekerjaan serta bermain.”

Google Inc (Google) telah menyatakan sebagai salah satu perusahaan yang paling sukses dalam Internet start up. Pada tahun 2003, Google merupakan mesin pencari yang paling disukai di seluruh dunia karena kecepatan dan ketepatan dalam memberikan hasil pencarian. Selain dari itu kelebihan teknologi atas kompetitor-nya, Google juga sukses dikaitkan dengan kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik karyawannya. Dan hal itu dimungkinkan oleh budaya organisasi Google. Selama dotcom booming pada akhir tahun 1990-an, Google adalah satu-satunya perusahaan yang tidak mengalami pergantian karyawan, sedangkan semua karyawan perusahaan tech utama lainnya mengalami pergantian sekitar 20-25%.



Sumber : http://tugassimisil.blogspot.co.id/2013/11/budaya-organisasi-google.html